-Kesuksesan dan keberhasilan itu hanya soal waktu. tapi sekarang adalah soal cara, soal mengisi dan soal aplikasi-

Sunday, June 1, 2008

Rumawi dan mie goreng instan



Pagi itu Rumawi bangun kesiangan, maklumlah dia mahasiswa yang rajin (rajin begadang maksudnya, hi..hi..), setelah dia agak sedikit sadar dari tidurnya langsung aja dia geledah bantal yang di bawanya mimpi semalam tadi.lalu dilihatnya jam di hape-nya itu “wah, kesiangan nih…” geram Rumawi sambil ucek-ucek mata sipitnya. Biasa, setiap malam minggu dia mesti begadang, tapi yang jelas begadangnya gak aneh-aneh, biasanya sih pergi ngenet (dolan-dolan di dunia maya) atau ngerjain tugas yang semakin menumpuk aja. Sebenarnya sih dia bangun pagi waktu shalat subuh, tapi…tidur lagi dech ngelanjutin mimpinya. Nah, Singkat cerita Rumawi merasa ada sesuatu yang menagih dirinya. “Kriuk-kriuk“ suara dari dalam perutnya terdengar lantang seperti hendak memarahi dia supaya cepat-cepat diisi. Setelah bunyi kriuk-kriuk tadi terdengar barulah dia sadar kalau ternyata dia lapar…..
Tanpa pikir panjang Si Rumawi pun bergegas ke kamar mandi sekedar untuk membersihkan sisa-sisa kapuk bantal yang masih melekat di wajahnya, biar tidak terlihat seperti baru bangun tidur.., Si Rumawi pun berniat pergi ke warung makan untuk beli sarapan pagi. Ketika Si Rumawi hendak merogoh uang yang ada di sakunya tiba-tiba dia tersentak kaget seperti kesambar petir di pagi hari. “waduh, ternyata di saku dah gak ada uang!!!” gumam Si Rumawi sambil mengerutkan dahinya. Saat itu juga baru ia sadar ternyata dia sudah tidak punya uang sepeserpun (maklum tanggal tua). Oalah Rumawi..rumawi.. malang benar nasibmu.
Langsung saja tanpa pikir panjang Si Rumawi menggeledah seluruh kamarnya layaknya petugas KPK yang hendak menggeledah ruang kerja para koruptor bangsa yang lagi marak-maraknya terjadi di Negara kita ini nich. Ya, benar sekali ternyata dia mencari uang, barangkali ada sisa receh (hi..hi..)
Setelah lama mencari ternyata ada hasilnya juga, dia nemuin uang receh 1700 rupiah di atas meja komputernya. ”Mau diapain nih uang segini, buat beli sarapan mana cukup..” sesal Rumawi sambil memandangi itu uang. Akhirnya Si Rumawi punya ide untuk membeli mi goreng instan. Buru-buru nampaknya Si Rumawi turun dari lantai atas, sesampai di warung terdekat, dia langsung membeli mi goreng incarannya seharga 1300 rupiah yang katanya dalam iklan dapat berbunyi kriuk-kriuk saat dimakan. Setelah membawanya pulang, Si Rumawi agak bingung lagi nampaknya, dia sadar kalo di kos-kosan dia tidak punya kompor untuk memasak mi tadi. Tapi Si Rumawi tidak kehabisan akal untuk mengatasi hal kecil itu. Diambilnya alat pemanas air modern (hitter) dari kamar sebelah punya temen satu kosnya, akhirnya setelah air tadi mendidih nampaknya Si Rumawi kebingungan lagi, dia pun ingat ternyata dia tidak punya piring…!!(oalah…)
Nampaknya kali ini Rumawi benar-benar lagi di uji nich, tapi itu tidak membuatnya buntu pemikiran, “ahh, itu Sih hal kecil..” pikir dia. Tanpa basa-basi mi pun diremuk dan air panas tadi langsung dimasukan kedalam bungkusnya sekalian..(cerdas juga nih Rumawi). “dalam keadaan darurat tak apalah, daripada gak sarapan” setelah air dimasukkan lalu di ikatnya ujung plastik bungkus mi tadi dengan karet gelang untuk sedikit mematangkan mi. setelah beberapa menit menunggu matang akhirnya Si Rumawi dapat menyantap mi goreng instan tadi dengan hati yang riang gembira…
“Sisa 400 rupiah, mau beli apa lagi ya Si Rumawi?????”

2 comments:

The Diary said...

jadi ingat masa-masa kuliah...hiks...makan mie instant kalo lagi tanggal tua blm dpt kiriman..

Shida said...

setiap kali nampak mee sedap ni shida teringat emak di kampung.. salah stu ayat yang ngak boleh lupa "nama aja mee sedap. tapi tak sedappun"... hahahhaha sorry yer man cuma mee instant ni mmg kurang sedap