-Kesuksesan dan keberhasilan itu hanya soal waktu. tapi sekarang adalah soal cara, soal mengisi dan soal aplikasi-

Friday, February 6, 2009

SmS lucu tapi gak lucu

Sebuah sms mungkin bisa menggelitik orang yang membacanya, bisa juga membuat bibir mungil anda tertarik ke atas beberapa mili bahkan bisa juga tertawa terpingkal-pingkal olehnya. Bermula dari sebuah iseng dari orang-orang yang suka berkata-kata lucu kemudian berkembang menjadi sebuah “tradisi”. Sms-sms lucu biasanya digunakan untuk sekedar mencari perhatian, atau juga sekedar iseng belaka atau juga untuk merayu atau untuk menarik simpati dari seseorang. Bermula dari sebuah fenomena itu, salah satu perusahaan cellular mencium ada sebuah peluang bisnis yang diramalkan akan meraup keuntungan yang tidak sedikit, alhasil ternyata benar!!
Dengan menerbitkan semacam “buku panduan” yang berisi berneka ragam sms-sms lucu maupun sms-sms gombal yang bisa menarik seseorang. Biasanya sasaran marketing dari penjualan buku itu adalah para anak muda yang doyan sms. Berbekal buku panduan sms lucu mereka berlomba-lomba mengirim sms selucu-lucunya untuk maksud tertentu. Disadari maupun tak disadari bahwa mereka sedang disuguhi pelajaran konsumtif yang bermuara pada konsumerisme dan pada akhirnya perusahaan cellular itulah yang meraup receh-receh dari saku mereka.
Merebaknya budaya sms ternyata berpengaruh juga pada sikap maupun moral manusia, itu terbukti dari banyaknya orang yang kurang mengerti bagaimana cara-cara atau adab ber-sms yang benar. Tak jarang juga saya mendapat pesan dari seseorang dengan kata yang terlalu disingkat-singkat ditambah dengan symbol-symbol yang terlalu aneh bagi saya. Sehingga pesan itu lebih mirip dengan sebuah teka-teki kata dari pada sebuah pesan.
Kembali pada sms lucu tadi, merebaknya sms semacam itu memunculkan ide dari segelitir orang untuk membuat orang lebih doyan sms. Apa maksudnya??? Pernahkan anda mendapat sebuah sms dimana di dalamnya ada sebuah pesan dan diakhir kalimat ada embel-embel kata “ sebarkan ke 10 teman anda”???. Bila kita analisis lebih jauh, pesan itu menuntut kita untuk menyebarkannya kepada orang lain sesuai dengan nominal yang tertera yaitu 10, 15 atau 20, bahkan juga dengan nada sedikit mengancam sehingga apabila sms itu jatuh pada orang awam maka ia akan dengan segera menyebarkannya. Bila seorang ekonom menanggapi hal semacam itu maka akan bisa ditarik beberapa hipotesa dan salah satunya adalah “itu hanya sebuah trik pemasaran” agar barang dagangan lebih cepat laku. Biasanya sms semacam itu tidak diketahui dari mana ia berasal, siapa pengirim pertamanya tidak jelas. Hal semacam ini tidak ubahnya dengan kasus sms lucu diatas hanya dengan sedikit polesan saja. Sebenarnya kejadian semacam ini sudah ada beberapa tahun yang lalu, tepatnya adalah diawal tahun 2006 sms semacam ini mulai menjalar. Coba anda bayangkan jika benar orang menyabarkan ke 10 orang, kemudian 10 orang tadi menyebarkan ke 10 orang berikutnya kemudian masing-masing dari 10 orang itu menyebarkan kembali ke 10 orang yang lain kemudian terus dan terus berulang-ulang maka akan saya pastikan bahwa anda akan binggung untuk menghitungnya bukan???
Dengan adanya pelajaran konsumtif yang diajarkan oleh para pelaku bisnis diharapkan kita sebagai konsumen untuk lebih teliti dan bijaksana dalam memilah kemudian memilih apa yang perlu dan tidak perlu kita konsumsi. Walau hanya sebuah sms!!!