-Kesuksesan dan keberhasilan itu hanya soal waktu. tapi sekarang adalah soal cara, soal mengisi dan soal aplikasi-

Thursday, September 23, 2010

Lelucon Penyemprot Serangga



Memang, hidup bukan hanya sekedar urusan perut. Tapi, sesekali keluarlah. Lihat orang-orang yang sibuk untuk mengganjal perutnya. Tidak perlu menyalahkan, toh nyatanya semua itu tidak semuanya salah mereka (lebih bijaknya kalau ditambahi kata “kita”). Perut memang aneh, terkadang masalah besar bermula dari sebuah penggiling makanan itu. konon, kasus “kriminal” yang pertama kali dibuat manusia juga berhubungan dengan perut, hingga kakek moyang manusia, Adam, harus tersingkir dari surga. Wow, berarti ini masalah serius ya?
Terlepas dari itu. seandainya, lebih tepatnya “sebenarnya” jika kita mau sedikit rileks dengan urusan itu, masalah perut bukan masalah yang “gawat”, Sederhana, dan tidak perlu didramatisir. Toh itu kan cuma masalah “kosong” dan “isi” saja. Selebihnya cuma fragmen masalah yang diada-adakan. Bahkan, ada kandungan humor tinggi di dalamnya.
Jika ada orang mirip ninja, tapi yang dibawanya adalah tank penyemprot, maka hati-hati. Kl anda belum tau siapa dia, alangkah baiknya lihat saja dulu aksinya. Tapi kalau anda sudah tau, tutup saja pintu. Kecuali kalau anda, atau anak anda baru saja kena penyakit demam berdarah, maka bukakan saja pintunya. Ya, mereka itu penyemprot serangga. Jika anda membukakan pintu, maka sudah dipastikan, lalat, kecoa, dan nyamuk akan anda lihat berserakan, dalam beberapa menit saja, tidak lama. Kematian serangga sepertinya menjadi kepuasan tersendiri bagi anda. Namun, hati-hati, yang puas bukan anda saja. Tukang semprot lebih puas lagi. Makin banyak yang tewas, makin lebar senyumnya. Kalau anda melihat senyuman seperti itu, maka itulah awal sebuah drama. Terlebih jika tukang semprot sudah memberikan “kuitansi” tanda selesai semprot. Relakan saja uang 20 ribu sebagai ganti obat abate.
Itulah drama, drama para pemain perut. Maksudnya, orang yang punya “masalah dengan perut”. Tidak salah, hanya sebuah jasa. Namun, menuntut anda untuk selalu waspada, hati-hati terhadap tukang semprot. Datangnya tak diundang, pulangnya bawa uang. Jika anda sebagai atau pernah jadi “korban”, saat ini, anda pasti tertawa geli dengan tukang semprot serangga. maka di dalam kejengkelan, sebenarnya kita diajarkan untuk berhumor. tukang semprot. Kedatangannya, aksinya, membuat anda bertanya : begitu jorokkah kita, sampai urusan serangga saja harus ditangani tukang semprot segala? Dan lebih jauh lagi anda bertanya : apakah pahlawan sekarang butuh kuitansi??
Ijinkan saya pamit. : assalamualaikum

No comments: